Senin, 02 Maret 2015

Pengertian Sensor LDR dan Fungsi dari LDR

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adala1h jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya.
untuk prinsip kerja dari sensor  LDR  sebagai berikut:
1. jika kondisi terang nilai dari hambatan LDR menurun 
2. jika kondisi gelap nilai dari Hambatannya akan menjadi tinggi .
Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.

BERIKUT INI BENTUK SIMBOL DARI SENSOR LDR


Cara Mengukur LDR (Light Dependent Resistor) dengan Multimeter
LDR merupakan sensor elektronik yang berfungsi mengubah besaran cahaya yang diterima menjadi perubahan nilai resistansi pada kedua pin LDR. Light Dependence Resistor (LDR)  Mengukur nilai resistansi dari LDR dengan menggunakan Multimeter adalah dengan menentukan saklar batas ukur multimeter pada posisi Ω, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ, sesuai kebutuhan.
di dalam pegukuran ini di bagi menjadi 2 kondisi  yaitu  

A. Mengukur LDR pada Kondisi Terang

  1. Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
  2. Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
  3. Berikan cahaya terang pada LDR
  4. Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR pada kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.

B. Mengukur LDR pada Kondisi Gelap

  1. Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
  2. Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR (tidak ada polaritas)
  3. Tutup bagian permukaan LDR atau pastikan LDR tidak mendapatkan cahaya
  4. Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR di kondisi gelap akan berkisar sekitar 200 KOhm.
 Catatan :
  • Hasil Pengukuran akan berubah tergantung pada tingkat intesitas cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.
  • Satuan terang cahaya atau Iluminasi (Illumination) adalah lux
 SUMBER: 

Sabtu, 14 Februari 2015

Tutorial Arduino Uno dan Motor Servo

ide dasar

          langsung aja  untuk posting kali ini saya akan membahas tentang cara menggunakan arduino uno(sini) untuk mengendalikan motor servo ,pada percobaan kali ini servo yang digunakan adalah servo mikro yang banyak dijual pada toko hobi atau bisa juga di sini

 keunggulan motor servo
        Di dalam servo terdapat gearbox yang kecil (untuk membuat gerakan yang lebih bertenaga) dan rangkaian elektronik (untuk memudahkan pengaturan). Sebuah servo standard dapat diatur posisinya dari 0 sampai dengan 180 derajat. Pengaturan posisi diatur menggunakan timed pulse, antara 1.25 milliseconds (0 derajat) dan 1.75 milliseconds (180 derajat) 1.5 milliseconds untuk 90 derajat). Waktu yang digunakan ini bervariasi dari tiap manufaktur servo. Apabila pulse yang digunakan dikirim setiap 25-50 milliseconds maka servo akan bergerak dengan sangat halus

untuk komponen yang di perlukan dalam percobaan ini antara lain 
  • 1 buah servo mikro
  • Kabel jumper
sedangkan skema rangkaian dapat di lihat sebagai berikut:

gambar.1.1 skema rangkaian  servo dan arduino


untuk gambar simulasi penempatan komponen dan board Arduino bisa di lihat di bawah ini. Gambar simulasi ini menggunakan software Fritzing yang bisa didapat di sini.


gambar 1.2 simulasi penempatan komponen


kode program
  kode program yang digunakan untuk menggerakkan servo. Tidak perlu mengetiknya karena sudah tersedia pada software Arduino. Klik menu File > Examples > Servo > Sweep.
// Controlling a servo position using a potentiometer (variable resistor)
// by Michal Rinott <http://people.interaction-ivrea.it/m.rinott>

#include <Servo.h>

Servo myservo;  // create servo object to control a servo

int potpin = 0;  // analog pin used to connect the potentiometer
int val;    // variable to read the value from the analog pin

void setup()
{
  myservo.attach(9);  // attaches the servo on pin 9 to the servo object
}

void loop()
{
  val = analogRead(potpin);            // reads the value of the potentiometer (value between 0 and 1023)
  val = map(val, 0, 1023, 0, 179);     // scale it to use it with the servo (value between 0 and 180)
  myservo.write(val);                  // sets the servo position according to the scaled value
  delay(15);                           // waits for the servo to get there
}



Membuat Perubahan
  • Membuat timing sendiri  caramya dengan mengatur pulse yang digunakan untuk menggerakkan servo secara langsung (tanpa library servo). Dengan cara ini kita dapat menggerakkan servo pada 20 pin yang tersedia pada Arduino (pin digital & analog). Tetapi anda perlu merubah beberapa baris kode agar dapat mengoptimalkan hasilnya. 
         Berikut ini adalah kode dasar yang akan dipergunakan.     
         int servoPin = 9;
         int pulseTime;

       void setup()
       {
       Serial.begin(9600);
       pinMode(servoPin,OUTPUT);
       }

       void loop()
      {
       pulseTime = 2100; //(the number of microseconds
                    //to pause for (1500 90 degrees
                    // 900 0 degrees 2100 180 degrees)
        digitalWrite(servoPin, HIGH);
       delayMicroseconds(pulseTime);
       digitalWrite(servoPin, LOW);
       delay(25);
        }

 
Upload dan coba lihat hasilnya. Servo akan bergerak ke arah 180 derajat. Timing 2100 microseconds akan membuat servo bergerak ke arah 180 derajat. dibawah ini yang merupakan variasi dari kode sebelumnya.
 catatan :
untuk timing servo berbeda tergantung manufaktur jadi belum tentu timing 2100 membuat motor servo bergerak 180 derajat ,Untuk mencoba menemukan timing yang sesuai dengan servo yang anda pakai, gunakan kode program dibawah ini yang merupakan variasi dari kode sebelumnya.

int servoPin = 9;
int pulseTime;

void setup()
{
  Serial.begin(9600);
  pinMode(servoPin,OUTPUT);
}

void loop()
{
  for(pulseTime = 900; pulseTime <= 2100; pulseTime += 50) {
    Serial.println(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, HIGH);
    delayMicroseconds(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, LOW);
    delay(25);
  }
  for(pulseTime = 2100; pulseTime >= 900; pulseTime -= 50) {
    Serial.println(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, HIGH);
    delayMicroseconds(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, LOW);
    delay(25);
  }
}


Upload dan coba lihat kembali hasilnya. Servo akan bergerak ke 180 derajat dan 0 derajat berulang-ulang seperti pada program Sweep tadi. Tetapi hasilnya mungkin kurang maksimal, sudut 180 derajat dan 0 derajat-nya masih belum maksimal. Artinya servo sebenarnya belum menyentuh sudut 180 derajat atau 0 derajat. Coba rubah angka pada pulseTime, untuk yg 900 coba diperkecil dan untuk yang 2100 coba diperbesar. Anda harus menemukan angka pulseTime yang pada angka tersebut servo sudah pada posisi maksimumnya (servo tidak bergerak lagi, mencapai sudut 180/0 derajat). seperti kode berikut ini\


int servoPin = 9;
int pulseTime;

void setup()
{
  Serial.begin(9600);
  pinMode(servoPin,OUTPUT);
}

void loop()
{
  for(pulseTime = 700; pulseTime <= 2650; pulseTime += 50) {
    Serial.println(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, HIGH);
    delayMicroseconds(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, LOW);
    delay(25);
  }
  for(pulseTime = 2500; pulseTime >= 600; pulseTime -= 50) {
    Serial.println(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, HIGH);
    delayMicroseconds(pulseTime);
    digitalWrite(servoPin, LOW);
    delay(25);
  }
}


Agar mempermudah melihat angka pulseTime, coba gunakan Serial Monitor (Menu: Tools > Serial Monitor). Dan agar angka pulseTime yang digunakan tidak bergerak terlalu cepat, ganti kode delay(25); menjadi delay(500);.
Setelah anda mengerti dan memahami cara menggerakkan servo menggunakan Arduino,  Gunakan daya kreasi anda dan kembangkan

sekian dulu posting dari saya ,terimakasih

sumber : http://blog.famosastudio.com/2011/07/tutorial/tutorial-arduino-servo/128
              http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno










Senin, 26 Januari 2015

ARDUINO dan Push Buttom


deskripsi
setelah posting sebelumnya tentang belajar pemograman arduino ,kali ini untuk posting selanjutnya saya akan membuat arduino untuk dapat menerima input  ,langkah awal kerja sangat sederhana dimana tombol( pust buttom) ditambahkan komponen resistor, yang bisa berfungsi sebagai pull-up dan pull-down tergantung penepatannya,fungsi resistor disini agar arduino dapat mengetahui kondisi ketika tombol di tekan atau tidak berdasarkan arus yang dilewatinya(high atau low)

ada dua kondisi untuk mengunakan tombol (pust buttom )yang kita bahas berikut :
  1. ketika tombol di tekan pin arduino menjadi low dan menjadi high ketika tombol di lepas
  2. tombol ditekan pin arduino menjadi high dan menjadi low ketika tombol di lepas
komponen
  1. 2 buah push button
  2. 2 buah resistor 10K ohm
  3. 1 buah resistor 330 ohm
  4. 1 buah LED
  5. Kabel jumper
untuk kondisi pertama:
berarti pin Arduino akan dihubungkan dengan GND (ground) melalui tombol. Ketika tombol ditekan, pin akan menjadi LOW, tetapi pada saat dilepas maka kondisi pin akan mengambang (float) (hal ini kadang bisa menimbulkan kesalahan). Nah di sini fungsi resistor akan menjadi hal yang penting. Resistor akan dipasangkan antara pin Arduino dan +5V, sehingga ketika tombol dilepas maka pin akan terhubung dengan +5V melalui resistor dan pin menjadi HIGH. Ini yang dinamakan resistor menjadi pull-up, karena resistor menarik pin ke atas pada +5V. Oh ya, kita memakai resistor dengan nilai 10K ohm.
 Perhatikan pada skematik berikut :
kondisi kedua
 pin Arduino akan dihubungkan dengan dengan +5V melalui tombol. Ketika tombol ditekan, pin akan menjadi HIGH dan agar pada saat dilepas pin menjadi LOW kita gunakan resistor 10K ohm. Resistor seperti ini dinamakan pull-down, karena resistor menarik pin ke bawah pada GND (ground). Perhatikan juga skematik berikut.
 Berikut ini adalah gambar simulasi penempatan komponen pada breadboard dan board Arduino. Gambar simulasi ini menggunakan software Fritzing yang bisa didapat di sini.

                                                     Push buttor for Arduino - Pull-up Resistor

              Push button for Arduino - Pull-down Resistor


Kode Pemrograman
Di bawah ini adalah kode pemrograman yang digunakan untuk push button. Tidak perlu mengetiknya karena sudah tersedia pada software Arduino. Klik menu File > Examples > 2.Digital > Button.
 
 /*
  Button

 Turns on and off a light emitting diode(LED) connected to digital
 pin 13, when pressing a pushbutton attached to pin 2.
 
 The circuit:
 * LED attached from pin 13 to ground
 * pushbutton attached to pin 2 from +5V
 * 10K resistor attached to pin 2 from ground

 * Note: on most Arduinos there is already an LED on the board
 attached to pin 13.

 created 2005
 by DojoDave <http://www.0j0.org>
 modified 30 Aug 2011
 by Tom Igoe

 This example code is in the public domain.

 http://www.arduino.cc/en/Tutorial/Button
 */

// constants won't change. They're used here to
// set pin numbers:
const int buttonPin = 2;     // the number of the pushbutton pin
const int ledPin =  13;      // the number of the LED pin

// variables will change:
int buttonState = 0;         // variable for reading the pushbutton status

void setup() {
  // initialize the LED pin as an output:
  pinMode(ledPin, OUTPUT);    
  // initialize the pushbutton pin as an input:
  pinMode(buttonPin, INPUT);   
}

void loop(){
  // read the state of the pushbutton value:
  buttonState = digitalRead(buttonPin);

  // check if the pushbutton is pressed.
  // if it is, the buttonState is HIGH:
  if (buttonState == HIGH) {   
    // turn LED on:  
    digitalWrite(ledPin, HIGH);
  }
  else {
    // turn LED off:
    digitalWrite(ledPin, LOW);
  }
}

program di atas dapat berfungsi untuk 2 kondisi kita tadi


Membuat Perubahan
Mungkin ada yang merasa kalau contoh di atas terlalu gampang. Ok, kita akan melakukan beberapa perubahan:
  • 1 tombol untuk On dan 1 lagi tombol untuk Off
Kita akan membuat perubahan sehingga On dan Off dari LED ditentukan dari 1 buah tombol, 1 menghidupkan dan 1 lagi untuk mematikan.
Ok, kita pilih rangkaian push button dengan pull-up resistor. Tambahkan rangkaian untuk tombol kedua dengan kondisi yang sama pada breadboard anda. Bedanya tombol kedua ini menggunaan pin 3 dari Arduino. Bagaimana, bisa kan? Hasilnya kurang lebih seperti ini.

2 Push buttons for Arduino - Pull-up Resistors


sedang untuk kode rubah seperti berikut:

const int buttonPin1 = 2;     // the number of the pushbutton pin
const int buttonPin2 = 3;     // the number of the pushbutton pin
const int ledPin =  13;      // the number of the LED pin

// variables will change:
int buttonState = 0;         // variable for reading the pushbutton status

void setup() {
  // initialize the LED pin as an output:
  pinMode(ledPin, OUTPUT);
  // initialize the pushbutton pin as an input:
  pinMode(buttonPin1, INPUT);
  pinMode(buttonPin2, INPUT);
}

void loop(){
  // read the state of the pushbutton value:
  if (digitalRead(buttonPin1) == LOW) {
    digitalWrite(ledPin, LOW); //turn LED off
  } else if (digitalRead(buttonPin2) == LOW) {
    digitalWrite(ledPin, HIGH); //turn LED on
  }
}



Upload programnya dan mulailah mencoba tombol On dan tombol Off-nya. Seru kan! Nah coba sekarang gunakan rangkaian push button dengan pull-down resistor. Tambahkan tombol kedua dan sesuaikan programnya, kemudian upload dan lihat hasilnya.
  • Fading naik dan turun
Kita akan gunakan tombol untuk mengatur sinyal analog dan melakukan pengaturan LED agar memudar (fading) naik atau turun sesuai tombol yang ditekan. Rubah kabel jumper untuk LED yang tadinya di pin 13 menjadi pin 9. Rubah juga di kode program: const int ledPin = 13; –> const int ledPin = 9;
Kemudian rubah kode program pada bagian loop() menjadi:

 int value = 0;
void loop(){
  if (digitalRead(inputPin1) == LOW) {
    value--;
  } else if (digitalRead(inputPin2) == LOW) {
    value++; }
  value = constrain(value, 0, 255);
  analogWrite(ledPin, value);
  delay(10);
}

  • Merubah kecepatan fading
Jika anda ingin agar LED memudar (fading) lebih cepat atau lebih lambat, hanya perlu merubah kode 1 baris saja:
delay(10); –> delay(nilai baru);
Agar memudar lebih cepat, ganti nilai baru dengan angka yang lebih kecil, untuk memudar lebih lambat, ganti nilai baru dengan angka yang lebih besar.

oke terima kasih selamat mencoba

             http://arduino.cc

 

Sabtu, 17 Januari 2015

BELAJAR PEMOGRAMAN ARDUINO BOARD

setelah  sebelumnya saya membuat posting tentang arduino board,UNO, LEONARD dan fungsi arduino ethernet shield W5100 ,untuk posting kali ini saya akan membahas  tentang bagaiman cara  untuk memprogram arduino board , sehinga perangkat tersebut bisa digunakan sesuai dengan apa yang kita ingin kan?
oke langsung aja  tanpa basa basi?????????????
sebelum kita belajar cara pemograman arduino kita harus tahu sofware yang di pakai untuk memprogram arduino yaitu Arduino Development Environment untuk penjelasan aplikasi bisa di posting disini dan untuk download  aplikasi ide arduino bisa di download di sini ,bahasa pemograman arduino menggunakan bahasa C untuk penjelasannya bisa lihat disini  atau bisa juga lihat di  website arduino itu sendiri

berikut ini contoh sederhana dari pemograman arduino:
  1. TUTORIA ARDUNO - Blinking LED
Untuk memulai, segera siapkan komponen yang dibutuhkan seperti berikut ini
 Komponen yang diperlukan:
  • 1 buah LED
  • 1 buah resistor 330 ohm
  • Kabel jumper
pasang pada breadboard. sesui dengan gambar rangkaian di bawah ini
 
 skema rangkaian untuk skema Blinking led

Setelah semua komponen terpasang maka kita akan meng-upload programnya. Hubungkan Arduino anda ke komputer dengan kabel USB. Kemudian pilih port yang sesuai pada software Arduino di menu Tools > Serial Port > COMXX (sesuai dengan comm port Arduino anda). Lalu upload program tersebut dengan menggunakan menu File > Upload I/O Board (ctrl+U). Lihat hasilnya!
Berikut ini adalah gambar simulasi penempatan komponen pada breadboard dan board Arduino. Gambar simulasi ini menggunakan software Fritzing yang bisa didapat di sini.

Kode Pemrograman
Di bawah ini adalah kode pemrograman yang digunakan untuk blinking LED. Tidak perlu mengetiknya karena sudah tersedia pada software Arduino. Klik menu File > Examples > 1.Basic > Blink.
Membuat Perubahan
Bila tidak terdapat kesalahan, maka rangkaian anda akan berupa LED yang berkelap-kelip dengan durasi hidup 1 detik dan mati 1 detik yang dilakukan berulang-ulang. Sudah puas? Hehehe rasanya pasti belum. Bagaimana kalau kita melakukan beberapa perubahan pada program agar kita dapat lebih memahami cara kerjanya.
Beberapa perubahan yang bisa kita lakukan, antara lain:
  • Mengganti pin
Pada program diatas, LED kita terhubung pada pin 13, tetapi kita bisa menggunakan pin Arduino yang lain. Untuk menggantinya, ambil kabel jumper yang terpasang pada pin 13 dan pindahkan pada pin lain sesuai yang anda inginkan (dari 0-13) (anda juga bisa menggunakan pin analog 0-5, pin 0 analog adalah pin 14, dst).
Kemudian rubah baris kode program, ganti angka 13 dengan pin baru yang sudah dipilih.
Lalu upload sketch-nya (ctrl+U)
  • Merubah durasi kelap-kelip
Kalau anda kurang puas dengan kelap-kelip berdurasi 1 detik, berikut caranya:
Rubah baris kode program:

Ganti durasi hidup/mati dengan durasi yang anda inginkan. Misalnya untuk 5 detik, tuliskan angka 5000 (5 * 1000).
  • Merubah cerahnya LED (brightness)
Selain pengaturan digital yang hidup atau mati, Arduino dapat juga melakukan pengaturan beberapa pin digital seperti layaknya analog yang akan kita gunakan untuk mengatur cerahnya LED. Untuk mencobanya, lakukan langkah berikut ini:
Rubah pin LED menjadi pin 9 (jangan lupa rubah juga kabel jumpernya). Rubah baris kode program, ganti 13 menjadi angka 9.
Rubah kode dalam { } pada bagian loop() dengan kode berikut:
                void loop() {
               analogWrite(9,angka baru);
                }

angka baru = angka antara 0 – 255. 0 = mati, 255 = hidup, angka diantaranya = perbedaan tingkat kecerahan
  • Fading
Kita akan menggunakan contoh program Fading yang sudah disediakan oleh software Arduino. Menu: File > Examples > 3.Analog > Fading. Program ini akan mengatur memudarnya LED dari mati ke hidup dan sebaliknya.
kemudian upload program dan lihat hasilnya
oke semoga bermanfat, terima kasih


sumber : http://arduino.cc
              http://blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/
                    tutorial-arduino-blinking-led/94
              http://dayatide.blogspot.com/2015/01/
                     pengenalan-arduino-development.html

Sabtu, 10 Januari 2015

belajar Arduino Ethernet Shield W5100

Arduino Ethernet Shield adalah modul yang berfungsi menghubungkan Arduino board dengan jaringan internet,karna itu berdasar pada Wiznet W5100 ethernet chip ( datasheet)
untuk Menghubungkan dan menggunakan modul hingga dapat terkoneksi internet cukup mudah, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja.caranya dengan memasangkan  modul tersebut di atas Arduino bord, sambungkan dengan kabel network RJ45 , ikuti tutorial pemogramannya (menggunakan pustaka Ethernet yang sudah tersedia di paket perangkat lunak Arduino IDE), dan Arduino Anda siap dikendalikan lewat internet.
di dalam arduino ethernet sendiri terdapat slot mikro SD yang berbungsi sebagai tempat penyimpanan file sedangkan untuk mengakses mikro SD card   mengunakan library SD ,untuk jenis arduino board yang bisa di pasangkan dengan ethernet shield W5100 yaitu arduino uno dan mega

Catatan: Ketika menggunakan pustaka ini, SPI SS menggunakan pin 4.

Spesifikasi Ethernet Controller:
  1. chip Wiznet W5100 dengan internal buffer 16 Kb, 
  2. kecepatan koneksi 10 / 100Mb (Fast-Ethernet). 
  3. Papan ini terhubung dengan Arduino melalui port SPI.
  4. Dapat mendukung hingga 4 koneksi simultan
DOWNLOAD
gambar skematik arduino ethernet shield
referensi desain dari arduino ethernet shield W5100

sumber: http://arduino.cc/en/Main/ArduinoEthernetShield


Jumat, 02 Januari 2015

BELAJAR ARDUINO LEONARDO

BELAJAR ARDUINO LEONARDO
Arduino Leonardo adalah suatu microcontroller papan berdasar pada ATMEGA32U4 (dataseet),memilik 20 pin I/O digital yang 12 pin sebagai masukan analog dengan ADC (Analog-to-Digital Converter) sepanjang 10 bit dan 7 pin di gunakan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation)






Leonardo menjadi unik dan berbeda dari papan pengembang dasar kelas Arduino Uno karena papan yang menggunakan Ateml ATmega32U4 ini memiliki fungsi komunikasi USB secara terpadu tanpa perlu bantuan dari prosesor sekunder. Fitur USB ini memungkinkan Leonardo untuk berperan sebagai USB HID (USB Human Interface Device), misalnya sebagai USB mouse atau keyboard.


Spesifikasi Arduino Leonardo
  • Mikrokontroler: ATmega32U4
  • Kapasitas memori program / Flash Memory: 32 KB (4 KB sudah digunakan untuk bootloader)
  • Kapasitas SRAM: 2,5 KB
  • Kapasitas NVRAM / EEPROM: 1 KB (dapat diakses menggunakan pustaka EEPROM)
  • Kecepatan detak: 16 MHz
  • Tegangan Operasional: 5V (TTL)
  • Tegangan Catu Daya: 7 - 12 Volt (sekurang-kurangnya 6V, maksimum 20V)
  • Jumlah pin digital I/O: 20 pin
  • Jumlah pin PWM: 7 kanal
  • Jumlah pin masukan analog (ADC): 12 kanal
  • Maksimum arus per pin: 40 mA
  • Maksimum arus yang dapat ditarik dari pin 3v3: 50 mA 

 Schematic & Reference Design

EAGLE files: arduino-leonardo-reference-design.zip
Schematic: arduino-leonardo-schematic-rev3b.pdf

sumber :http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardLeonardo
           


Kamis, 01 Januari 2015

pengertian arduino uno

http://arduino.cc/en/uploads/Main/ArduinoUno_R3_Front.jpgArduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis AMEGA 328(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untukmenjalankannya.

               Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 hingga versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial.Revisi 2 dari dewan Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.

Ringkasan  dari ARDUINO UNO
MicrocontrollerATmega328
Operating Voltage5V
Input Voltage (recommended)7-12V
Input Voltage (limits)6-20V
Digital I/O Pins14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins6
DC Current per I/O Pin40 mA
DC Current for 3.3V Pin50 mA
Flash Memory32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM2 KB (ATmega328)
EEPROM1 KB (ATmega328)
Clock Speed16 MHz
Length68.6 mm
Width53.4 mm
Weight25 g

 Schematic & Reference Design
EAGLE files: arduino-uno-Rev3-reference-design.zip
Schematic: arduino-uno-Rev3-schematic.pdf

Power 

 Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan  satu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis.Eksternal (non-USB) dapat di ambil baik berasal dari  AC ke adaptor DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER.Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jikadiberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.
Pin listrik adalah sebagai berikut:

VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt  koneksi USB atau sumber daya lainnya).5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya3v3. Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board. GND. Ground pin.

Memori 
 ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader),  2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan EEPROM liberary).

Input dan Output 
 Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead (), beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2 USB-to-TTL.
Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau perubahan nilai. Lihat (attachInterrupt) fungsi untuk rincian lebih lanjut.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite ().
SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.
LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai HIGH, LED on, ketika pin bernilai  LOW, LED off.
Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL). Dukungan I2C (TWI) komunikasi menggunakan perpustakaan Wire.
Aref. Tegangan referensi (0 sampai 5V saja) untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference ().
Reset. Bawa baris ini LOW untuk me-reset mikrokontroler.
Lihat juga mapping  pin Arduino dan port ATmega328.

Komunikasi
Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V) untuk komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega8U2 sebagai saluran komunikasi serial melalui USB dan sebagai port virtual com  untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware ’8 U2 menggunakan driver USB standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang diperlukan. Namun, pada Windows diperlukan, sebuah file inf. Perangkat lunak Arduino terdapat monitor serial yang memungkinkan digunakan memonitor data tekstual sederhana yang akan dikirim ke atau dari board Arduino. LED RX dan TX  di papan tulis akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dengan koneksi USB ke komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk berkomunikasi secara serial pada salah satu pin digital pada board Uno’s.
ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Kawat untuk menyederhanakan penggunaan bus I2C, lihat dokumentasi untuk rincian. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.
Pemrograman
Uno Arduino dapat diprogram dengan menggunakan software Arduino (download di http://arduino.cc/). Pilih “Arduino Uno dari menu> Peralatan Board (sesuai dengan mikrokontroler). Untuk lebih rinci dapat lihat referensi (http://arduino.cc/en/Reference/HomePage) dan tutorial (http://arduino.cc/en/Tutorial/HomePage

terimakasih atas perhatiannya ,semoga apa yang saya posting bermanfaat

sumber : http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno
              http://arfa.ilearning.me/?p=49